Selasa, 19 Agustus 2014

Bernilai

Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang jugapun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian.
2 Korintus 5:16

Beberapa waktu lalu, saya mendengar sebuah lagu yang berjudul ”price tag” yang dinyanyikan oleh Jessie J. Lirik lagu ini berisi protes karena manusia memandang segala sesuatunya hanya berdasarkan materi. Manusia menaruh label harga atau price tag terhadap segala sesuatu, itulah mengapa kehidupan itu seperti proses jual-beli dan kebenaran bisa digeser ke belakang. Masih menurut lirik lagu ini, pandangan seperti itulah yang salah. Jika dipandang dari sisi materi, kehidupan tidak dapat diberi label harga atau price tag. Ada hal tertentu yang tidak dapat dibeli oleh materi termasuk kebahagiaan dan mata uang yang berlaku di dalam kehidupan adalah cinta, bukan materi. Walaupun lagu ini bukan lagu gereja dan terlepas dari segala kontrovesinya serta kesimpulan yang diambil oleh lagu ini, kata-kata lagu tersebut membuat saya berpikir dan merenung. Betulkah ada ”price tag” di dalam kehidupan kita? Jika ya, siapa yang memberi nilai dan patokan harga?

Segala sesuatu memang memiliki nilai dan harga. Hal ini nampak dari ayat renungan kita di atas. Rasul Paulus pernah menilai seseorang menurut ukuran manusia, dan saya menduga bahwa Rasul Paulus menilai manusia tersebut berdasarkan materi persis seperti lagi ”Price Tag” di atas. Penilaian yang sama pernah Rasul Paulus terapkan juga ke Kristus. Namun, sekarang dia tidak berpikir seperti dulu lagi, sekarang Rasul Paulus berpikir dengan cara yang berbeda. Rasul Paulus melihat manusia dari kacamata Allah, bahwa manusia telah didamaikan dengan Allah oleh kematian Yesus Kristus. Tetapi apakah cukup sampai di situ saja?


Di dalam pengalaman kita sehari-hari tentu saja kita memahami bahwa nilai suatu barang biasanya menentukan harga, namun harga belum tentu menentukan nilai. Semua yang bernilai biasanya menjadi berharga. Demikian juga dengan kehidupan kita. Siapa kita dinilai dari APA NILAI kita terhadap kehidupan. Pertanyaannya adalah bagaimana kita menilai diri kita dan orang lain? Apa standar nilai kehidupan kita? Bagaimana komitmen kita untuk mencapai standar tersebut? Kebenarannya adalah sebagai wakil Kristus di dunia ini, kita harus memiliki nilai yang berbeda dengan standar dunia supaya dunia dapat belajar dari kita. Jadi, mulailah dengan memiliki hidup yang bernilai yang sesuai dengan nilai-nilai Alkitab dan hidup kita akan menjadi hidup yang berharga. Tuhan memberkati!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar