Banyak
orang Kristen yang beranggapan bahwa pelayanan di gereja hanya boleh dilakukan
oleh orang yang “berpengalaman” dan yang ‘profesional”. Mereka mengharapkan fulltimer mampu melakoni banyak peran. Perannya
adalah untuk berkhotbah, membaptis, melayani perjamuan kudus, besuk orang
sakit, melayani pemakaman, memberkati pernikahan, dan menginjil. Dia harus
menjadi teman semua orang dan harus tersedia 24 jam sehari, 7 hari seminggu.
Dia diharapkan harus segera pulang dari liburan keluarga jika ada jemaat yang
sakit keras atau meninggal dunia. Anggota gereja harus menjadi prioritas nomor
satu, keluarganya nomor dua karena bukankah dia sudah dibayar untuk sepenuh waktu
melayani di gereja? itu adalah pekerjaannya. Pekerja sepenuh waktu melayani
karena dia digaji untuk itu dan jemaat menuntut pelayanan karena mereka sudah
membayar untuk itu. Gambaran ini bukanlah gambaran gereja yang sehat. Gereja
tersebut tidak menggambarkan imamat rajani (1 Petrus 2:9). Jemaat gereja
tersebut hanya sekumpulan orang-orang yang datang ke gereja seminggu sekali
untuk menyaksikan orang lain melayani Tuhan.
Efesus 4 memberitahukan kepada
kita seperti apa gereja yang sehat itu. Di dalam ayat 1, Paulus mengatakan, “hidupmu
sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu”. Di dalam ayat 12 tertulis bahwa tugas
utama kelima jawatan adalah untuk “memperlengkapi
orang-orang kudus”. Ayat 16,
mengatakan,”kalau tiap-tiap anggota itu
bekerja seperti yang seharusnya, maka seluruh tubuh itu akan bertumbuh menjadi
dewasa dan kuat melalui kasih” (BIS). Dengan demikian jelas bahwa Tuhan
tidak pernah merancang kehidupan gereja seperti kehidupan hewan bersel satu.
Dia tidak pernah merancang umat-Nya untuk menunggu pendeta atau fulltimer untuk datang dan melayani
mereka. Gereja yang sehat dan jemaat yang kuat adalah jemaat yang menyadari
pentingnya untuk menjadi imam bagi semua orang percaya. Di mana jemaat turut
ambil bagian dalam berbagai macam pelayanan; di mana orang kudus melayani dan
membangun sesama orang kudus.
Jikalau jemaat yang melayani, lalu apa tugasnya fulltimer? Sebagaimana sudah disinggung di atas, tugas utama mereka
yang utama adalah untuk memperlengkapi orang-orang kudus (Ef 4:12). Setidaknya
ada dua cara bagaimana mereka dapat memperlengkapi orang-orang kudus. Pertama, mereka menciptakan atmosfir
yang mendorong jemaat memiliki kerelaan untuk melayani dan yang kedua, mereka melatih jemaat untuk
melayani; bukan hanya dalam hal skill atau keterampilan tetapi juga dalam hal
motivasi mengapa jemaat harus melayani. Tuhan Yesus mengatakan di dalam Matius
5:16,”Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka
melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." Kita
tidak melakukan pelayanan karena melayani Tuhan itu menyenangkan (walaupun
kenyataannya seperti itu). Kita juga tidak melayani karena kita itu adalah
keahlian kita. Kita melayani karena itu dapat menarik perhatian orang kepada
Yesus sehingga mereka sadar kalau mereka perlu diselamatkan. Dengan kata lain,
pelayanan kita harus dimotivasi oleh iman kita kepada Tuhan dan keinginan kita
untuk menyenangkan Dia.
Di akhir tulisan ini, saya ingin mengajak seluruh jemaat yang belum
mengambil bagian dalam pelayanan untuk bergabung di dalam bidang-bidang
pelayanan yang ada karena pelayanan kita adalah bukti kasih kita kepada Tuhan
dan sesama. Come on Betlehem! Together we
serve
Daniel Yosafat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar