Sabtu, 28 April 2018

BERAPA HARGANYA?


Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. (1 Petrus 1:18-19)

Minggu lalu, kita  telah membahas bahwa semua orang telah berbuat dosa. Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23). Alkitab juga mengatakan bahwa upah dosa adalah maut (Roma 6:23) dan karena dosa, ada penghalang antara manusia dengan Tuhan (Yesaya 59:2). Karena dosa inilah biasanya kehidupan manusia dikendalikan oleh harga dirinya yang berdosa. Semakin tinggi harga dirinya, semakin besar usahanya untuk mempertahankan harga dirinya. Ketika harga dirinya direndahkan ia akan menjadi sangat gusar, marah, kecewa, tersinggung dan kemungkinan besar melakukan hal-hal yang justru semakin merendahkan dirinya sendiri seperti merusak, memfitnah, narkoba, berzinah dan lain sebagainya. Inilah manusia lama.
Manusia baru berbeda dengan manusia lama karena manusia baru sudah dibeli oleh Allah dengan harga Yesus. Orang tersebut seharusnya sudah tidak memiliki harga diri sendiri, tetapi harga dirinya sudah digantikan oleh Yesus. Sebagaimana tergambar dalam ayat pokok di atas, orang tersebut sudah ditebus dari cara hidup sia-sia dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus. Oleh karena itu, hidupnya dikendalikan oleh pribadi Yesus. Kehidupannya menjadi kehidupan yang mahal dan berarti, ia tidak harus mengeluarkan usaha besar untuk mempertahankan harga dirinya karena harga Yesus di dalamnya tidak mungkin devaluasi atau mengalami inflasi. Orang yang memiliki harga diri Yesus akan memiliki kehidupan yang bernilai tinggi dan tidak akan menukarkan nilai hidupnya dengan hal-hal yang bernilai rendah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar