Karena itu, perhatikanlah dengan saksama,
bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,
dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat (Efesus
5:15-16)
Di dalam kehidupan, kita dapat memilih untuk
menyia-nyiakan hidup kita atau dapat memanfaatkan waktu itu sebaik mungkin
dengan mengerjakan apa yang berkenan di hadapan Tuhan. Pada waktunya, kita akan
berdiri di hadapan Tuhan untuk mempertanggungjawabkan kehidupan kita dan Tuhan
akan menanyakan apa yang kita lakukan dengan apa yang telah Dia berikan di
dalam kehidupan kita. Apakah kita melakukan apa yang dikatakan oleh 1 Korintus
10:31, “Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau
jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk
kemuliaan Allah.”.
Pada Minggu ini, kita telah sampai di minggu terakhir di bulan di mana kita
belajar bahwa Tuhan adalah Tuan di atas seluruh area kehidupan kita. Pada
Minggu ini, kita akan belajar tentang Tuhan atas waktu.
Mari kita berandai-andai, bagaimana jika kita
memiliki sebuah rekening bank dan ada seseorang yang setiap hari mentransfer
uang sejumlah 24 juta rupiah ke rekening bank tersebut. Kita boleh menggunakan
uang tersebut tetapi di penghujung hari apabila ada sisa yang uang yang tidak
terpakai, maka sisa uang tersebut akan ditransfer kembali ke si pemberi uang.
Dengan kata lain, jika kita tidak menggunakan uang tersebut, maka kita akan
kehilangan uang itu. Apa yang akan kita lakukan? Tentu saja kita akan
menggunakan uang itu sebaik mungkin, kita akan membelanjakannya, kita akan
menganggap setiap rupiah dari uang tersebut berharga karena jika kita tidak
menggunakannya, kita akan kehilangan uang tersebut. Kita harus memandang waktu
seperti kita memandang uang. Tuhan memberikan kepada kita waktu 24 jam sehari,
jika kita tidak menggunakan waktu itu dengan baik, kita akan kehilangan waktu
tersebut.
Di dalam Bahasa Indonesia Sehari-hari
Efesus 5:15-16, mengatakan,”Sebab itu, perhatikanlah baik-baik cara hidupmu. Jangan hidup seperti
orang-orang bodoh; hiduplah seperti orang-orang bijak. Gunakanlah
sebaik-baiknya setiap kesempatan yang ada padamu, karena masa ini adalah masa
yang jahat.” Dengan kata lain, Alkitab sangat peduli dengan “Time Management” atau
bagaimana seseorang mempergunakan waktu mereka. Seseorang yang bijaksana dapat
terlihat dari bagaimana cara dia mengatur waktunya dan bagaimana seseorang mengatur waktu dapat mengindikasikan apakah
dia tahu tujuan hidupnya atau tidak.
Tuhan Yesus tidak pernah “tergesa-gesa”. Dia tahu bahwa Dia memiliki
misi dan Dia sadar betul bahwa waktu yang Dia miliki di bumi sangat terbatas.
Apabila kita membaca kitab Injil terutama kitab Markus, salah satu kata kata
yang diulang berkali-kali adalah kata: sesudah itu dan segera sesudah itu.
Tuhan Yesus tidak membuang-buang waktu. Dia punya agenda yang harus Dia
selesaikan. Sebagaimana Tuhan Yesus, waktu yang kita miliki di bumi ini juga
terbatas. Oleh karena itu, pergunakanlah waktu yang Tuhan telah berikan kepada
kita dengan maksimal walaupun di tengah-tengah kesukaran dan tantangan yang ada
dan apabila pada saatnya nanti kita mempertanggungjawabkan waktu kita kepada
Tuhan, kita dapat berkata,”Aku telah menyelesaikan pertandinganku dengan baik”