Hari ini telah lahir bagimu
Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud….
Dan ketika mereka melihat-Nya,
mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan
semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala
itu kepada mereka.
(Lukas 2:11, 17-18)
Pada hari Natal ini, pertanyaan
yang seharusnya kita renungkan bersama adalah apakah artinya Natal itu? Banyak
orang ketika mendengar kata Natal, teringat dengan baju baru, pohon Natal,
hiasan Natal dan hadiah. Kita lupa unsur yang terpenting dari Natal karena
sibuk dengan aksesorisnya. Arti dari Natal tidak ditemukan di aksesorisnya tetapi di hadiah dari Tuhan yaitu Diri-Nya
sendiri yang hadir di tengah-tengah kita.
Pada warta pada hari Natal ini,
kita akan merenungkan bersama-sama mengenai gembala. Kisah mengenai gembala
adalah kisah yang unik karena kabar tentang Natal pertama kali justru
diberitakan kepada gembala bukan kepada pejabat, orang terkenal atau orang
terpandang. Padahal gembala di jaman Tuhan Yesus adalah orang yang terbuang,
tidak punya status (jabatan), bukan orang penting, tidak berpendidikan, bau,
berasal dari kelas rendahan, dikenal juga dekat dengan penjahat dan suka
mencuri. Di dalam bidang kerohanian, mereka dianggap najis sehingga tidak dapat
mengikuti upacara-upacara keagamaan sehingga dapat dikatakan bahwa mereka
bukanlah orang yang “rohani’ dan mereka merasa diri mereka jauh dari Tuhan.
Namun, Tuhan secara sengaja memilih gembala untuk untuk mendengar kabar Natal,
mengapa? Justru karena orang-orang seperti gembalalah yang membutuhkan kabar
baik bahwa penyelamat dan penolong itu sudah lahir untuk menolong mereka. Bagi
Tuhan, orang yang terbuang tetap pribadi yang berharga. Tuhan datang kepada
mereka yang butuh kabar baik itu. Pertanyaannya adalah seberapa butuh kita akan
Tuhan?
Yang patut diapresiasi dari
gembala adalah mereka merespon kabar baik itu dengan cepat-cepat pergi ke
Betlehem. Mereka tidak menunda untuk bertemu dengan Juruselamat, mereka bahkan
antusias untuk segera bertemu dengan Yesus dan kisahnya tidak berhenti sampai
di situ, gembala juga memberitakan kehadiran Juruselamat itu kepada orang-orang
lain juga. Mereka sekarang berubah menjadi pembawa kabar baik.
Seperti Bapa mengutus anak-Nya
Yesus, demikianlah Yesus mengutus kita, gereja-Nya, tubuh-Nya ke dalam dunia
ini. Kita adalah pembawa kabar keselamatan dan yang diurapi Tuhan untuk
menyelamatkan dunia ini dalam kapasitas kita masing-masing. Selamat Hari Natal
dan Tuhan memberkati!