Kamis, 25 Desember 2014

SAVIOUR

Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud….
Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka.
(Lukas 2:11, 17-18)

Pada hari Natal ini, pertanyaan yang seharusnya kita renungkan bersama adalah apakah artinya Natal itu? Banyak orang ketika mendengar kata Natal, teringat dengan baju baru, pohon Natal, hiasan Natal dan hadiah. Kita lupa unsur yang terpenting dari Natal karena sibuk dengan aksesorisnya. Arti dari Natal tidak ditemukan di aksesorisnya  tetapi di hadiah dari Tuhan yaitu Diri-Nya sendiri yang hadir di tengah-tengah kita.
Pada warta pada hari Natal ini, kita akan merenungkan bersama-sama mengenai gembala. Kisah mengenai gembala adalah kisah yang unik karena kabar tentang Natal pertama kali justru diberitakan kepada gembala bukan kepada pejabat, orang terkenal atau orang terpandang. Padahal gembala di jaman Tuhan Yesus adalah orang yang terbuang, tidak punya status (jabatan), bukan orang penting, tidak berpendidikan, bau, berasal dari kelas rendahan, dikenal juga dekat dengan penjahat dan suka mencuri. Di dalam bidang kerohanian, mereka dianggap najis sehingga tidak dapat mengikuti upacara-upacara keagamaan sehingga dapat dikatakan bahwa mereka bukanlah orang yang “rohani’ dan mereka merasa diri mereka jauh dari Tuhan. Namun, Tuhan secara sengaja memilih gembala untuk untuk mendengar kabar Natal, mengapa? Justru karena orang-orang seperti gembalalah yang membutuhkan kabar baik bahwa penyelamat dan penolong itu sudah lahir untuk menolong mereka. Bagi Tuhan, orang yang terbuang tetap pribadi yang berharga. Tuhan datang kepada mereka yang butuh kabar baik itu. Pertanyaannya adalah seberapa butuh kita akan Tuhan?
Yang patut diapresiasi dari gembala adalah mereka merespon kabar baik itu dengan cepat-cepat pergi ke Betlehem. Mereka tidak menunda untuk bertemu dengan Juruselamat, mereka bahkan antusias untuk segera bertemu dengan Yesus dan kisahnya tidak berhenti sampai di situ, gembala juga memberitakan kehadiran Juruselamat itu kepada orang-orang lain juga. Mereka sekarang berubah menjadi pembawa kabar baik.
Seperti Bapa mengutus anak-Nya Yesus, demikianlah Yesus mengutus kita, gereja-Nya, tubuh-Nya ke dalam dunia ini. Kita adalah pembawa kabar keselamatan dan yang diurapi Tuhan untuk menyelamatkan dunia ini dalam kapasitas kita masing-masing. Selamat Hari Natal dan Tuhan memberkati!